Minggu, 28 Maret 2010

Test Drive Mobil PDIP


Namanya teman dekat, apapun partenya tetap sebagai sahabat, makanya kalau dia punya mobil baru karena posisinya sebagai orang penting, mesti teman dekat dulu yang dikabari.
Ini lah Mobile Ferry Panese Tim Sukses Samanhudi, Calon Walikota Blitar 2010-2015. BMW tahun 1994 ini dicat merah, gagah rek.... makane aku langsung test drive. Sip......!

Selasa, 16 Maret 2010

Ngedumel .... !


Menulis, berdiskusi, dan kemudian terjebak dalam fallacy tentu sangat membosankan, terlepas salah-benar dari argumentasi serta premis-premis didalamnya. Pada notes facebook atau update status di facebook, atau ngomentari di facebook, kalau tidak tahan dengan kritikan sendiri ada yang sampai mengundurkan diri atau menghapus postingnya karena malah mendapatkan kritikan pedas ini...hehehe .... .

Ilustrasi:

  • Seorang anak balita yang dilarang Mama-nya supaya tidak membeli jajanan tertentu biasanya si Anak tidak akan bertanya mengapa dilarang, melainkan akan berteriak "mama jahat.., mama pelit..huhuhuhu", kaciaaannn
  • Seorang penulis mengkritisi suatu kebijakan yang dibuat Presiden, lalu seorang kritikus hebat berkata : "Ooo.. jadi Anda tidak mendukung Presiden dan membenci pemerintah"
  • Seorang penulis lain menulis keberhasilan dari seorang Presiden, lalu seorang kritikus hebat berkata: " Oooo.. jadi anda ngepro pada Presiden, anda tidak mendukung rakyat..."
  • Seorang penulis menulis tentang kecantikan Sandra Dewi, sang kritikus hebat berkata: " Ooo.. jadi anda naksir Sandra Dewi, anda pria mata keranjang ya...inget anak isteri wooyy.."

Kesimpulan ilustrasi di atas, yang jadi sasaran kritik bukan kandungan argumentasi dalam tulisan, melainkan diri penulis, dan biasanya pembicaraan akan beralih ke tema karakter diri, substansi tulisan diabaikan (red herring), mungkin hal ini juga bisa disebabkan ketidakmampuan menganalisa isi tulisan maka penulisnya yang jadi sasaran kritik, aduh ...

Jika sudah demikian maka substansi diskusi pun punya kemungkinan kacau-balau, terutama jika penulis tidak memiliki kapasitas untuk menetralisir kritikan-kritikan yang tidak obyektif dan tidak kontstruktif tersebut, istilah populer "asal jeplak". Mungkin fenomena seperti ini akan berbeda untuk tulisan-tulisan curhat para ABG di facebook atau friendster yang menulis memang ditujukan untuk curhat percintaan dan mengharapkan suatu konseling dari komentator.

Memang, tak ada manusia selalu benar, baik penulis maupun tukang kritik, tapi jika terpola secara obyektif dalam estetika bahasa tentu bisa menjadi konstruktif dan menambah kekayaan berfikir dan pemahaman keragaman budaya manusia, sehingga misi suatu tulisan atau notes atau artikel sebagai koreksi sosial akan mendapatkan fungsinya, karena suatu artikel online seperti di notes facebook atau di blog bukan cuma konsumsi warga, tapi juga dibaca dari seluruh dunia.

Tulisan terkait dengan bahasa, dan gaya bahasa terkait dengan estetika, maka penilaian secara realitas lebih tepat dibanding hanya mengacu faktor cara berfikir manusia yang bebas mengungkapkan pendapat, meski kadang tidak ilmiah tapi logis sebatas kemampuan peulis atau berdasarkan persepsi tertentu.

Oalah, Dul ... Dul ...


Saat menggelar jumpa pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Canberra, Rabu 10 Maret 2010, Perdana Menteri (PM) Australia, Kevin Rudd, mengatakan bahwa Australia memuji upaya Indonesia dalam memberantas terorisme dalam beberapa tahun terakhir ini. Rudd mengakui bahwa Indonesia sukses dalam mengacaukan dan melucuti jaringan teroris. Penahanan sejumlah gembong teroris di Indonesia, bagi Australia, merupakan pukulan telak bagi ancaman terorisme di kawasan ini.

"Terobosan yang telah dilakukan Indonesia dalam melumpuhkan berbagai jaringan teroris telah berlangsung signifikan," kata Rudd pasca kematian teroris, Dulmatin akibat ditembak polisi. (vivanewscom:10/3/2010), seperti telah diberitakan bahwa sebelum kematian Dulmatin diumumkan secara resmi di dalam negeri, Presiden SBY telah membuat pernyataan tsb di depan parlemen Australia saat mengadakan kunjungan kenegaraan ke negara tsb.

Tentu mudah dimengerti kalau tewasnya Dulmatin, teroris paling dicari di Asia Tengara itu disambut gembira oleh sebagian besar masyarakat dan hal ini juga menaikkan citra polri dan citra SBY. Lebih dari itu jika disimak dari pujian PM Australia Kevin Rud seperti uraian di atas, dapatlah dikatakan bahwa citra Polri dan SBY di luar negeri pun naik. Mungkin tidak banyak orang yang berpikir bahwa dengan terbunuhnya Dulmatin dan pentolan teroris lainnya seperti Noordin M.Top, Dr.Azhari, dan Amrozi Cs, hal itu juga turut menaikkan citra teroris. Untuk memahami hal tsb marilah kita simak berita-berita seputar pemakaman Dulmatin.

Empat hari sesudah Dulmatin mati ditembak tim Densus 88 di Pamulang, Tangerang Banten pada Selasa 9 Maret 2010, bersama dua orang rekannya, dikabarkan para pelayat dan pengantar jenazah Dulmatin (yang kebanyakan berasal dari kota Solo, Pekalongan, Semarang, Kudus dan beberapa kota terdekat lainnya) mencium aroma wangi memancar dari jasadnya. Tentu saja hal ini menimbulkan tanda tanya dalam hati para pelayat. Pertanda apakah ini?

Dulmatin dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lenong, Kelurahan Lenong. Pemakaman ini berjarak sekitar 5 kilometer dari kediaman keluarga. Selain keluarga, masyarakat pun turut serta menghantarkan tersangka yang diduga menjadi otak bom Bali I tahun 2002 itu. Setelah pemakaman, tersiar berita yang mengatakan adanya aroma wangi dari jasad Dulmatin pun beredar luas. Sebuah sms yang berisi kesaksian tentang kondisi yang bunyinya sbb:

“Bismillah… saya istri asy-syahid Dulmatin menyaksikan bahwa suami saya insya Allah SYAHID.. Saya mencium wangi dari jasadnya dan darahnya.. tersenyum, bersih wajahnya, ketenangan terpancar.. tampak lafadz Alloh di langit.. Pekikan takbir naik ke atas.. Subhanalloh, Allohu Akbar 3x.”

Kabar ini mendapat komentar dari Pimpinan Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Sang ustadz menyakini bahwa Dulmatin bukanlah seorang teroris yang selama ini diburu polisi. Menurutnya, Dulmatin adalah seorang mujahid, karena membela orang Islam yang tertindas di luar negeri. Kendati dinilai teroris, Ba'asyir mempersilakan masyarakat tidak setuju dengan jihad cara Dulmatin.

"Silakan masyarakat menilai, yang saya tahu mereka pejuang Islam, bukan teroris, yang teroris adalah Amerika. Itu yang dibalik, maling teriak maling, tapi Indonesia taklid," kata Ba’asyir, Jumat (12/3/2010).

Lebih lanjut Abu Bakar ba’asyir mengatakan: "Saya dengar dari kawan-kawan di sana yang melihat jenazah Dulmatin. Baunya wangi dan darah masih mengalir. Kenapa demikian, itu membuktikan dia bukan teroris. Sebab kalau teroris, lima menit setelah mati pasti busuk," kata Ba'asyir. Wallahu a’lamu bis-shawab. (Jktpresscom:13/3/2010).

Jika berita tsb benar hal ini menunjukkan kematian seorang teroris seperti Dulmatin dan teroris lainnya dengan cara ditembak mati oleh polisi telah menyebabkan citranya naik dari teroris menjadi mujahid. Tentu hal tsb tidak akan terjadi jika Dulmatin ditangkap hidup-hidup dan tidak ditembak mati. Sudah tepatkah tindakan polisi meringkus para pentolan teroris yang dalam beberapa waktu terakhir ini selalu dilakukan dengan menembak mati mereka ?

Advokat senior Adnan Buyung Nasution menilai tindakan polisi menembak mati beberapa tersangka teroris seperti Noordin M Top, dan Dulmatin menyalahi prosedur hukum terutama dalam falsafah doktrin polisi yang tidak memperbolehkan polisi untuk mengadili penjahat. Buyung cukup bijaksana dengan tidak sepenuhnya menyalahkan polisi. Dia menambahkan bahwa meskipun demikian, berlaku pula keadaan berbeda saat terjadi baku tembak. Pada saat itu tentu saja polisi harus membela diri, menembak mati pun menjadi satu-satunya pilihan.

Lebih jauh Buyung mengingatkan polisi bahwa kalau tindakan menembak mati teroris tsb menjadi kebiasaan, hal itu justru menjadikan si teroris sebagai idola dan pahlawan karena mati martir. (Jktpresscom:12/3/2010)

Dari: http://politikana.com/baca/2010/03/15/citra-polisi-teroris-sama2-naik-pasca-kematian-dulmatin.html

Senin, 08 Maret 2010

Komite Unggulan Kabupaten Blitar


Laporan Komite Unggulan yang memperoleh bantuan dari Pusat.
Pada Selasa tanggal 9 Maret 2010, tiga sekolah penerima Hibah Bersaing Komite Unggulan, yaitu (1) SD Negeri Satrian 3 Kanigoro, (2) SMPN 1 Sutojayan, (3) SMKN 1 Bakung memberikan presentasi program dan hasil-hasil yang diperoleh. Tiga sekolah yang telah diusulkan dengan keunggulan masing-masing oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Blitar tahun 2008 dan telah mendapat bantuan sebesar Rp.10 juta. Pada tahun 2010 ini mendapat bantuan lanjutan dengan program terkait masing-masing sebesar Rp. 20 juta.
(1) SD Negeri Satrian 3 Kanigoro, dengan keunggulan yang kreatif yaitu dengan pemberdayaan wali murid. Siswa diminta menanam pisang di pekarangannya dan dipelihara, pada panen raya hasilnya dibawa ke sekolah untuk dilelang melalui pameran atau kegiatan sekolah dan dananya dipergunakan untuk kegiatan komite.
(2) SMPN 1 Sutojayan, dengan program unggulan ICT di sekolah Blitar Selatan.
(3) SMKN 1 Bakung, dengan keunggulan Pemberdayaan Rumput Laut di Pantai Blitar Selatan.
Pada kesempatan sharing bersama Dewan Pendidikan di harapkan bantuan Hibah Bersaing untuk Komite Unggulan, banyak diperoleh masukan terkait dengan program-program unggulan dan kreatif.